Pemerintah Indonesia menargetkan rehabilitasi 600.000 hektare lahan mangrove hingga tahun 2024. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya abrasi.
Mangrove merupakan ekosistem pesisir yang memiliki berbagai fungsi penting, seperti:
- Menjaga garis pantai dari abrasi
- Menstabilkan sedimentasi
- Menyerap karbon
- Menjadi habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna
Sayangnya, luas lahan mangrove di Indonesia terus berkurang. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), luas lahan mangrove di Indonesia saat ini hanya sekitar 3,39 juta hektare, atau setara dengan 21 persen dari total mangrove di dunia.
Penurunan luas lahan mangrove di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
- Penambahan area permukiman
- Pembangunan infrastruktur
- Penebangan liar
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan menargetkan rehabilitasi 600.000 hektare lahan mangrove hingga tahun 2024.
Rehabilitasi lahan mangrove akan dilakukan di sembilan provinsi prioritas, yaitu:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Selatan
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Selatan
- Papua Barat
- Papua
Pemerintah akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat lokal, untuk mewujudkan target tersebut.
Rehabilitasi lahan mangrove merupakan langkah penting untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya abrasi. Oleh karena itu, dukungan dari masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan target tersebut.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat untuk mendukung rehabilitasi lahan mangrove:
- Melakukan penanaman mangrove di sekitar rumah atau tempat tinggal
- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mangrove
- Mengkampanyekan pentingnya rehabilitasi mangrove
Dengan dukungan dari masyarakat, diharapkan target rehabilitasi lahan mangrove dapat tercapai dan kelestarian lingkungan di Indonesia dapat terjaga.